• About
  • Sitemap
  • Tos
  • Privacy Policy

Melakukan Perbaikan Atau Setting Ulang System Operasi

 on Tuesday, September 4, 2018  

 Memperbaiki Komputer Atau Setting Ulang System Operasi


Kata Pengantar

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkatnya, saya dapat mengeluarakan Buku ini untuk di baca oleh public. Saya yang bernama Ricky Martin Ginting merasa sangat senang karena dapat mengeluarkan buku ini untuk para pembaca. Sekian pesan yang ingin saya sampaikan, sekian dan trimakasih



PERISTILAHAN/GLOSSARY

Beep
: bunyi  speaker  yang
dikeluarkan
komputer
pada
proses

post atau pada saat ada kesalahan/gangguang tertentu.

Suara  yang  muncul  melalui  speaker  komputer,  umunya

menunjukkan  adanya  kesalahan  dalam  program  yang

sedang berjalan. Beep dapat ditambahkan dalam program

yang dibuat dengan menyisipkan kode ASCII 7.

BIOS
: Basic Input Output system . Software yang dipasang pada

chip komputer untuk mengatur operasi dasar seperti layar,

harddisk, memory,  VGA,  dll.  Bagian  dari  sistem  operasi

yang bisa mengidentifikasi set program yang digunakan

untuk mem-boot komputer, sebelum menempatkan disket

sistem. BIOS terdapat di ROM (Read Only Memory) dari

sistem   dan   umumnya   tersimpan   secara   permanen.

Program
yang
digunakan
mikroprosesor
untuk

menyalakan  komputer.  BIOS  juga  mengatur  aliran  data

antara sistem operasi komputer dan perangkat tambahan

yang terhubung pada komputer.



Bus
: Saluran yang terdiri
dari sekumpulan jalur yang sejenis.

Sekumpulan
kabel
yang  merupakan  alat
transportasi

informasi ke semua peralatan dalam sistem. Informasi tersebut dapat berupa data, perintah atau alamat.

Cache Memory:Memori berkecepatan tinggi yang mampu bekerjasama dengan CPU, bertindak sebagai buffer antara CPU dan memori utama yang lamban.

Casing             : Casing. Kotak tempat mesin komputer (motherboard dan

pendukungnya, power supply, disk drive, hardisk, CD ROM




drive). Wadah atau tempat melindungi motherboard, control board, power supply disk drive dan komponen-kompenen lainnya. Sebuah case komputer sebenarnya tak lebih dari rangka dari sebuah komputer. Case ini adalah tempat komponen-komponen yang membentuk sebuah sistem komputer terletak, juga untuk meletakkan alat pendingin (cooling fan), dan juga meng-ground listrik yang terdapat pada komponen-komponen yang ada melalui rangka yang terbuat dari besi. Case yang besar dengan tempat ekspansi yang banyak lebih disukai, dengan adanya ruang ekspansi yang banyak anda dapat menambahkan perangkat-perangkat lain dengan mudah. Contoh perangkat-perangkat yang dapat ditambahkan ini misalnya drive DVD, CD writer, dan lain-lain. Saat ini case dengan bentuk tower biasanya lebih disukai daripada case dengan bentuk desktop karena memiliki tempat yang lebih luas untuk ekspansi, dan juga dapat memiliki kemampuan pendinginan yang lebih baik. Sebuah case bisa berupa AT atau ATX, dimana perbedaannya terletak pada posisi motherboard nantinya, demikian pula power supply yang datang bersama case tersebut. Case komputer biasanya datang bersama-sama dengan power supply, walaupun kadang-kadang disarankan agar anda membeli power supply terpisah sehingga bisa mendapatkan kedua barang tersebut dengan kualitas yang sama-sama tinggi.

CD ROM Drive :Alat pemutar CD ROM. Suatu drive untuk merekam atau memainkan Compact Disk, yang sering dijumpai adalah CD-ROM (CD Read Only Memory) MO (Magneto-Optical) dan WORM (Write Once Read Many).











CGA
: Color Graphics Adaptor. Salah satu tipe monitor, yaitu

standar Ibm untuk kualitas monitor resolusi rendah, dalam

mode grafik hanya dapat menampilkan 4 warna.

Clock
: Jam/pewaktu.  Rangkaian  pembangkit  frekuensi.  Sumber

utama  dari  pulsa  elektronik  komputer.  Clock  digunakan

untuk menyamakan operasi semua elemen komputer.
CMOS
: Compelementary Metal Oxide Semiconductor. RAM

kecil  berukuran  64  byte  yang  menyimpan  setting  BIOS

saat  komputer  sedang  dimatikan.  CMOS  merupakan

perluasan  dari  teknologi  MOS  yang  menghasilkan  IC

dengan   kebutuhan   tenaga   baterai   rendah.
CMOS

digunakan   untuk   menyimpan   program   konfigurasi,

program  diagnostik  dan  informasi  tanggal  dan  waktu

pembuatan file yang tidak akan hilang meskipun komputer

dimatikan.

CPU
: Central Processing Unit. Unit pemroses utama dalam istilah

teknik  disebut  mikroprosesor,  sedang  dalam  pengertian

umum adalah mesin komputer yaitu casing beserta semua

isi  didalamnya.  Pusat  pengolahan  masukan  sehingga

menghasilkan  keluaran.  Termasuk  di  sini  adalah  semua

register, sirkuit aritmatik, unit pembanding, dsb.

CRT
: Catoda Ray Tube Teknologi yang dipakai untuk membuat

sistem tampilan/monitor komputer menggunakan tabung

sinar katoda.

Disk
: Suatu media penyimpanan data. Yang dimaksud dengan

disk adalah floppy disk atau hard disk. Sedangkan floppy

disk  adalah  disket.  Piringan  tipis  yang  dilapisi
bahan













magnetik (oksida besi) yang mampu menyimpan sejumlah

data atau informasi. Pembacaan dan penulisan informasi

dipusatkan pada track.

DMA
:  Direct  Memory  Access.  Akses  memori  secara  langsung.

Chip   yang   berfungsi   untuk   mengendalikan   proses

pengaksesan  memori  secara  langsung.  Alat  pengendali

memori yang membantu mempercepat kerja CPU dalam

proses pengolahan data.

DRAM
: Dynamic RAM. Memori PC yang dapat dibaca dan ditulisi.

Untuk  menyimpan  data  dalam  memori,  isinya  perlu  di

refresh   secara   periodik.   Jenis   memori   ini   banyak

digunakan  pada  bagian  memori  utama  yang  digunakan

untuk rutin proses.

Drive
: Pintu, penggerak disk.

EGA
:  Enhanced  Graphics  Adaptor.  Salah  satu  standard

resolusi  monitor.  EGA  mampu  menampilkan  16  warna

dalam  model  grafik,  setingkat  di  atas  monitor  CGA.

Monitor dengan card EGA mampu menampilkan 16 warna

pada  bentuk  teks  (80  x  25  karakter  atau  40  x  25

karakter), 16 warna pada bentuk resolusi rendah dan 4

warna pada resolusi tinggi dan tampilan grafik 640 x 350

titik. Perkembangan dari jenis EGA diantaranya adalah ATI

Technologies  Inc  dengan  card  bernama  EGA  WONDER,

dapat menampilkan 132 x 25 karakter. Monitor jenis EGA

masih  memakai  konektor  monitor  yang  sama  dengan

monitor    jenis    CGA    dan    Monochrome.
EVEREX

mengeluarkan card EPGA (Enhanced Proffesional Graphics

Adapter),  mampu  menampilkan  649  x  480
titik  (dot)












dengan  256  warna,  dari  4096  kombinasi  warna  dasar

(pallette).  EPGA  dan  disebut  juga  PEGA  (Proffesional

Enhanced  Graphics Adapter),  ataupun  PGA  (Proffesional

Graphics  Adapter),  menampilkan  layar  teks  132  x  43

karakter  pada  multi  frekuensi  atau  Ulta  sync,  dan

fleksibilitas
yang
dapat
menggunakan
monitor

monochrome  maupun  enhanced  monitor.  Monitor  ini

mempergunakan konektor 9 pin yang terdiri dari 2 baris.
Hard disk
: Media penyimpan data berkapasitas besar.

Head
: Kepala, ujung perekam, bagian dari drive atau disk yang

berfungsi untuk membaca atau menulis.

Keyboard
: Papan kunci, papan ketik.


LSB
:  Least  Significan  Bits.  Unit  terkecil  dari  informasi  dalam

suatu bilangan biner. Satu bit cukup untuk menyatakan

perbedaan antara ya dan tidak, atas dan bawah, on dan

off, satu dan nol. Komputer harus menampilkan informasi

dalam  bit  karena  sirkuit  elektronik  yang  dibuat  hanya

memiliki dua keadaan, on atau off. Dalam komputer suatu

informasi disusun dalam 8 bit atau 1 byte.

Motherboard  : Papan  rangkaian
komputer
tempat  semua
komponen

elektronik komputer terangkai.


MPU
: Micro Processor Unit. Sama dengan CPU

Paterrn
:  Kelompok data dalam satu kesatuan pada memory RAM,

umumnya 1 byte = 8 bit.


Peripheral
:   Peralatan.   Spesifikasi   peralatan   pendukung   yang

dibutuhkan
oleh  sebuah  PC
agar  dapat  bekerja  secara












optimal.

PIC                   :   Programmable   Interupt   Controller.   Kendali   sela

terprogram.  Chip  yang  berfungsi  untuk  mengendalikan

proses  penyelaan  antar  periferal.  Alat  pengendali  sela

periferal    yang   membantu   kerja   CPU  dalam  proses

penyelaan.

POST               : Power  on  Self-Test  yaitu  test  yang  dilakukan  oleh  PC

untuk mengecek fungsi-fungsi komponen pendukung PC

untuk bekerja dengan baik

Power Supply : Suatu rangkaian elektronik yang berfungsi sebagai pencatu daya/pemberi sumber tegangan/arus pada peralatan.

VRAM              : Video Random Access Memory (Video RAM) Tipe spesial

dari DRAM yang memungkinkan akses direct high speed

memory melalui sirkuit video. Jenis memori ini lebih mahal

bila dibandingkan chips DRAM yang konvensional.


  1. POST (Power  on  Self-Test  )

1) Langkah-langkah POST

Setiap kali komputer dihidupkan secara otomatis akan memulainya dengan langkah diagnosa yang dikenal dengan POST. POST ini akan memeriksa dan menguji semua komponen-komponen sistem. Jika saat POST terjadi problem, suatu pesan akan disampaikan pada pengguna. Pesan tersebut dapat berupa : pesan tampilan di layar, suara beep, atau kedua-duanya. Indikasi dari adanya masalah sewaktu POST dinyatakan :

Kode kesalahan  : dua sampai lima digit angka

Pesan kesalahan : pesan singkat dalam bahasa Inggris (ada beberapa pesan yang menunjukkan problemnya): suara beep beruru


Dengan sangat bervariasinya pabrik pembuat motherboard dan ROM BIOS maka kode beep yang diberikan juga bervariasi artinya untuk kerusakan yang sama akan diberikan kode beep yang berbeda yang dikarenakan adanya perbedaan pabrik pembuat ROM BIOS atau motherboard.

Pengujian semua memori termasuk dalam langkah POST ini. Lamanya pengujian tergantung dari besar kecilnya kapasitas memori yang terpasang. Akan tetapi POST tidak mengecek semua peralatan tambahan/perluasan seperti : printer, modem, dsb.

Adapun langkah-langkah POST adalah sbb :

a)        Tes CPU: interupsi ditutup, pengetesan flag internal, dan pengetesan register internal

b)       Test checksum ROM BIOS: pengetesan checksum ROM BIOS. Hasil checksum LSB harus nol.

c)        Tes Timer 1: Timer 1   8253 diprogram pada operasi mode 2,

pengecekan  pada  akses  dasar  pencacah,         pengecekan  pada

pencacah.

d)       Tes DMAC: pengetesan pada semua saluran register alamat dan register pencacah DMA, inisialisasi saluran 0 DMA, inisialisasi timer 1, memulai siklus memori refresh.

e)        Tes 16 KB DRAM: pengetesan pada 5 pattern yang berbeda AAH, 55H, FFH, 01H, 00H tulis dan baca kembali.

f)         Inisialisasi Interrupt controller: control word dikirim untuk inisialisasi mode interrupsi, pengesetan vector interupsi di memori.

g)       Tes Interrupt controller: seting dan pengesetan ulang register interupsi, menempat-kan stack-stack kesalahan interupsi.

h)       Inisialisasi Timer 0: timer 0 diinisialisasi pada operasi mode 3, cek timer 0.










i)         Tes CRT controller: inisialisasi CRT controller, test RAM video, cek sebagian parity error, setup mode video melalui pembacaan konfigura-si, pengujian pewaktuan dan signal sinkronisasi gambar.

j)      Tes DRAM di atas 16KB: pengetesan pada 5 pattern yang berbeda AAH, 55H, FFH, 01H, 00H tulis dan baca kembali, jika ada kesalahan akan ditampil-kan alamat kesalahan dan data di layar.

k)        Tes Keyboard: cek keyboard dengan kondisi keyboard reset, cek penekanan kunci pada keyboard.

l)         Tes Disk drive: cek semua card adapter disket dan disk drive yang terpasang, POST memanggil sistem operasi dari disk.

Langkah-langkah POST di atas dapat diringkas sebagai berikut :

a)        Test 1 (Basic System): cek power supply, MPU, bus, dan ROM (langkah a-b)

b)       Test 2 (Extended System): cek system timer, DMAC, 16KB lokasi awal DRAM dan PIC (langkah c-h)

c)        Test 3 (Display): cek sistem pengendali signal video pada card monitor dan VRAM (langkah i)

d)       Test 4 (Memory): cek lokasi DRAM di atas 16KB dengan disampling / dicuplik (langkah j)

e)        Test 5 (Keyboard): cek keyboard (langkah  k)

f)         Test 6 (Drive): cek adapter card dan peripheral disk drive dan hard disk (langkah l)

2) Pesan Kesalahan Selama POST

a)     Test 1 (Basic System Error),        sistem   terhenti   dengan   tanpa

tampilan dan suara beep, walaupun kursor mungkin nampak.













b)       Test 2 (Extended System Error), satu suara beep panjang diikuti dengan satu suara beep pendek, dan eksekusi POST terhenti.

c)        Test 3 (Display Error), satu suara beep panjang diikuti dengan dua suara beep pendek, dan POST melanjutkan dengan test berikutnya.
d)       Test 4 (Memory Error), ada tampilan angka yang menunjukkan kode kesalahan.

e)        Test 5 (Keyboard Error), ada tampilan angka yang menunjukkan kode kesalahan.

f)         Test 6 (Drive Error), ada tampilan angka 601, 1780, atau 1781 yang menunjukkan kode kesalahan.

Tabel 1. Kode Suara Kesalahan

Kode Suara
Kemungkinan daerah kerusakan


Tanpa beep
Power Supply
Beep terus menerus
Power Supply
Beep pendek berulang-ulang
Power Supply
1 beep panjang dan 1 beep pendek
Motherboard
1 beep panjang dan 2 beep pendek
Video adapter Card
1 beep pendek dan tidak ada
Kabel monitor dan atau tampilan
tampilan

1 beep pendek dan tidak mau boot
Kabel disk, adapter disk atau disk
Tabel 2. Kode Beep pada BIOS AMI
Beep Code
Descriptions


1 short
DRAM refresh failure
2 short
Parity circuit failure
3 short
Base 64K RAM failure
4 short
System timer failure
5 short
Process failure
6 short
Keyboard controller Gate A20 error
7 short
Virtual mode exception error
8 short
Display memory Read/Write test failure
9 short
ROM BIOS checksum failure
10 short
CMOS shutdown Read/Write error
11 short
Cache Memory error
1 long, 3 short
Conventional/Extended memory failure
1 long, 8 short
Display/Retrace test failed



Tabel 3. Award BIOS Beep Codes



Beep Code


Description















1 long, 2 short

Indicates
a  video  error  has  occurred  and  the





BIOS cannot initialize the video screen to display








any additional information




Any other beep(s)

RAM problem.








Tabel 4. IBM BIOS













Beep Code

Description















No Beeps



No Power, Loose Card, or Short.




1 Short Beep



Normal POST, computer is ok.




2 Short Beep



POST error, review screen for error







code.













Continuous Beep

No Power, Loose Card, or Short.




Repeating Short Beep
No Power, Loose Card, or Short.




One Long and one Short
Motherboard issue.




Beep
















One Long and Two short
Video (Mono/CGA Display Circuitry)




Beeps



issue.




One Long and Three Short
Video (EGA) Display Circuitry.




Beeps.
















Three Long Beeps

Keyboard / Keyboard card error.




One Beep, Blank or Incorrect
Video Display Circuitry.




Display


















Tabel 5. Kode Pesan Kesalahan















Kode




Uraian













1xx

Kerusakan sistem board




101

Kerusakan sistem board pada interrupt





102

Kerusakan sistem board pada timer





2xx

Kerusakan memory RAM





201

Tes RAM rusak






3xx

Kerusakan keyboard





301

Keyboard tidak terespon





6xx

Kerusakan POST floppy drive atau adapter





601

Kerusakan floppy drive





17xx

Kerusakan hard disk





1701

Kerusakan POST pada unit hard disk





18xx

Kerusakan Unit I/O ekspansi





1801

Kerusakan POST pada Unit I/O ekspansi















3) Diagnosa umum

Diagnosa  ini  meliputi  :  konfigurasi  sistem,  perubahan  konfigurasi

sistem, dan format disk.

4)  Diagnosa mencari dan memecahkan kerusakan

Diagnosa ini meliputi tiga kategori, yaitu :

a)    software (bad command or file name, disk not ready, internal error, overflow)

b)   configuration error code (configuration too large for memory, 201 error - system unit, 601 parity chech x)

c)    system lockup.



B.   Troubleshooting Motherboard


a.       Tujuan Kegiatan Pemelajaran

1)       Peserta diklat mampu menentukan jenis kerusakan komponen PC yang rusak pada motherboard berdasarkan hasil diagnosa yang dilakukan.
2)       Peserta diklat mampu memperbaiki kerusakan motherboard.

3)       Peserta diklat mampu menyeting/mengkonfigurasi ulang motherboard pada PC sesuai dengan kondisi hardware yang terpasang.

b.       Uraian Materi 2

Untuk mencari atau menentukan jenis kerusakan yang ada pada PC diperlukan pemeriksaan terhadap kondisi hardware pada komputer. Pemeriksaan ini meliputi : POST (Power-On Self-Test), diagnosa umum (routine), dan diagnosa mencari dan memecahkan kerusakan. Dari hasil pemeriksaan ini maka akan diketahui lokasi kerusakan dan jenis komponen yang rusak untuk kemudian dilakukan perbaikan terhadap bagian yang mengalamai kerusakan tersebut.

1)  Troubleshooting Motherboard

a)  Permasalahan yang mungkin terjadi

Sistem komputer terdiri dari motherboard, daughter boards, power supply, floppy drives, monitor, keyboard, dan beberapa peralatan yang terhubung melalui konektor dan kabel. Masalah dalam satu peralatan akan berpengaruh terhadap operasi peralatan lainnya dan kadang-kadang mengganggu sistem operasi. Pengecekan berikut akan membantu memecahkan masala




¬   Cek sambungan kabel power supply utama dan kabel tegangan DC.
¬   Cek sambungan kabel keyboard.

¬   Cek sambungan kabel monitor dan kabel daya monitor.

¬   Cek konfigurasi setting CMOS

¬   Cek sambungan kabel power dan kabel data drive.

¬   Cek semua daughter board atau card yang terpasang pada slot I/O
¬   Cek sambungan saklar reset

¬   Cek posisi kunci keyboard

¬   Cek semua IC yang terpasang

¬   Cek disket boot di drive A

¬   Cek sambungan speaker

Setelah semua pengecekan dilakukan, hidupkan saklar power dan cari pesan kesalahan POST. Dari pesan POST permasalahan dapat dilokalisir dan diperbaiki. Ketika POST tidak dapat berjalan, maka masalah terjadi pada motherboard dan rangkaian didalamnya. Dengan mengecek signal pada slot I/O masalah kerusakan pada motherboard dapat diidentifikasi sebab semua signal CPU terhubung ke slot I/O.

b)  Procedure Diagnosa dan Troubleshooting

(1) Cek 1. Power Supply

Cek level tegangan power supply pada slot I/O

Diagnosa

¬   Apakah card utama tersambung dengan baik ?

¬   Apakah kipas power supply berputar ?

¬   Apakah sambungan P8 dan P9 tersambung dengan baik ?











Jika level tegangan tidak ada pada pin sambungan P8 dan P9 power supply, maka permasalahan ada pada rangkaian power supply. Perbaiki power supply dengan cara mengganti dengan power supply yang baru.

(2) Cek 2. Signal clock

Ukur signal CLK, OSC, PCLK, RESET DRV, I/O CH RDY, I/O CH CHK pada pin slot I/O dengan memakai logic probe atau osiloskope.

Diagnosa

¬   Jika tidak ada signal CLK, OSC, PCLK, cek kristal dan rangkaian pembangkit clock.
¬   Jika RESET DRV selalu tinggi, periksa signal power good, rangkaian power on reset dan kondisi saklar reset manual.
¬   Jika tidak ada signal I/O CH RDY dan I/O CH CHK lepas dan periksa semua daughter boards. Jika masih bermasalah, permasalahan ada pada motherboard dan tempat rangkaian. Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru.

(3)    Cek 3. CPU dan DMA

Cek  signal  ALE,  MEMR,  MEMW, IOR,  IOW,  AEN  dengan  memakai

logic probe atau osiloskope.

Diagnosa

¬   Apabila signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW bukan pulsa, cek motherboard bagian CPU
¬   Apabila signal AEN bukan pulsa, cek bagian DMA.

Cara  perbaikannya  adalah  gantilah  motherboard  tersebut  dengan

motherboard yang baru.











(4)    Cek 4. Cek Keyboard

¬   Cek signal KBCLK, KBDATA pada keyboard

¬   Reset sistem dan tekan kunci pada keyboard cek signal pada jalur data keyboard

Diagnosa

Jika KBCLK dan KBDATA ada dari keyboard kerusakan ada pada jalur motherboard. Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru.

Jika KBCLK dan KBDATA tidak ada dari keyboard kerusakan ada pada keyboard.

a.       Troubleshooting power supply

Pengecekan secara umum fungsi power supply adalah:

1)  Untuk jenis TX

Jika saklar power dihidupkan, maka kipas akan berputar, tegangan pada soket P8 dan P9 bila diukur dengan memakai voltmeter adalah seperti pada table 3.1. Khusus untuk signal power good jika diukur dengan voltmeter akan bertegangan +5V sesaat kemudian turun menjadi mendekati 0V ketika saklar power dihidupkan.


















Gambar 1. Power Supply Jenis TX


Tabel 6. Tegangan Output Power Supply Jenis TX

ISA Systems : Multi-lead cable (all models)
model 25 286

PC, XT, AT
model 25
model 30
model 30 286










P1 (PS8 on AT)

J7

P3

J7


1
power good
1
power good  1
1 power good
same as model 25
2
n.c. (AT, +5V)
2
ground

2
ground


3
+12 V
3 +12 V

3
+12 V


4
-12 V
4
-12 V

4
-12 V


5
ground
5
ground

5
ground


6
ground
6
ground

6
ground




7
ground






P2 (PS9 on AT)
8
ground

P4


J14
1
ground
9
-5 V

1
ground
1
ground
2
ground
10 +5 V

2
ground
2
ground
3  -5 V

11 +5 V


3  -5 V

3  +5 V
4
+5 V
12 +5 V

4
+5 V
4
+5 V
5
+5 V



5
+5 V
5
+5 V
6
+5 V



6
+5 V













Note : Pn, Psn dan Jn adalah label konektor pada system board. Pin 1 adalah pin paling samping pada unit system.




















Gambar 2. Power Supply Jenis ATX







2)  Untuk jenis ATX










Jika saklar power dihidupkan atau kabel daya dicolokkan, maka kipas diam, semua tegangan pada soket bila diukur dengan memakai voltmeter akan nol, kecuali pada pin 9 adalah +5V sebagai sumber tegangan pada posisi stanby. Jika pin 14 dihubungkan sesaat dengan pin 9 dengan memakai kabel, maka kipas akan berputar, tegangan pada setiap pin soket 20 bila diukur dengan memakai voltmeter adalah seperti pada table 3.2. Khusus untuk signal power good jika diukur dengan voltmeter akan bertegangan +5V sesaat kemudian turun menjadi mendekati 0V ketika power dihidupkan.

Tabel 7. Tegangan Output Power Supply Jenis ATX

Pin 1
Pin 2
Pin 3
Pin 4
Pin 5
Pin 6
Pin 7
Pin 8
Pin 9
Pin 10
3.3V
3.3V
Gnd
5V
Gnd
5V
Gnd
P_OK
5VSB
12V
Oran
Oran
Blk
Red
Blk
Red
Blk
Gray
Purp
Yell
Oran
Blue
Blk
Green
Blk
Blk
Blk
White
Red
Red
3.3V
-12V
Gnd
P_ON
Gnd
Gnd
Gnd
-5V
5V
5V
Pin 11
Pin 12
Pin 13
Pin 14
Pin 15
Pin 16
Pin 17
Pin 18
Pin 19
Pin 20

3)       Kemungkinan Kerusakan

Mati total (tidak ada tegangan keluaran pada semua pin) Tegangan keluaran tidak stabil

Tegangan keluaran +12V lebih besar Tegangan keluaran +12V drop Tidak ada tegangan keluaran +5V
Tidak ada signal tegangan pada power good

4)     Procedure dan troubleshooting

Cek keberadaan sumber tegangan dari jala-jala, jika tidak ada (berarti kerusakan ada pada sumber tegangan/mati perbaiki jala-jala/tunggu hingga hidup), jika ada lakukan pengecekan berikutnya



Cek kabel power dan konektor dengan memakai multimeter. Jika putus sambung/ganti dengan kabel yang masih baik, jika baik lakukan pengecekan berikutnya.

Cek kipas apakah berputar, jika ya/tidak lakukan pengecekan berikutnya.

Cek semua pin tegangan keluaran DC pada konektor, jika normal dan kipas tidak berputar periksa kabel dan konektor kipas jika baik ganti kipas, jika tidak ada tegangan keluaran lakukan pengecekan berikutnya.

Cek saklar on/off pada power supply. Jika rusak ganti dengan yang baik, jika baik ganti power supply yang baik atau lakukan pengecekan berikutnya.

Cek soldiran, jalur, sambungan komponen, dan komponen elektronik (komponen aktif : Dioda, transistor atau SCR dan komponen pasip : resistor, kapasitor, PTC, sekering). Jika ada yang rusak ganti dengan yang baik.

Jika tegangan tidak stabil kemungkinan kerusakan pada kondensator elektronik setelah dioda penyearah dari sumber 110/220V.

Jika Tegangan keluaran +12V naik/drop kemungkinan kerusakan pada kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC regulator.

Jika Tegangan keluaran +5V tidak ada kemungkinan kerusakan pada dioda penyearah atau kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC regulator.

Signal power good tidak ada kemungkinan kerusakan ada pada rangkaian power good berupa kerusakan kondensator elektrolit/diode/transistor/resistor.









Lebih singkatnya dalam mencari atau menentukan jenis kerusakan pada power supply ikuti diagram alir pada gambar 3.























































Gambar 3. Diagram Alir Mencari Kerusakan Power Supply





Melakukan Perbaikan Atau Setting Ulang System Operasi 4.5 5 khalilrhymes Tuesday, September 4, 2018 Melakukan Perbaikan Atau Seting Ulang System Oprasi, Memperbaiki Komputer Atau Setting Ulang System Operasi  Memperbaiki Komputer Atau Setting Ulang System Operasi Kata Pengantar Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa...


No comments:

Post a Comment

J-Theme