Monitor komputer yang sekarang banyak di gunakan adalah sejenis VGA atau Super VGA dengan card adapter VGA bermemori antara 256 KB dengan 2 MB dan terus di kembangkan mengikuti perkembangan Hardware dan software. Sementara itu kerusakan monitor tidak menampilkan gambar sama sekali, walaupun lampu indikator menyala. Kondisi ini akan semakin parah jika di tambah dengan kerusakan akibat VGA card (adapter) yang tidak di ketahui sebelumnya.
Cara mudah untuk memperbaiki monitor komputer yang demikian adalah dengan memeriksa aliran listrik menuju rangkaian catu daya monitor, lantas distribusinya ke rangkaian lain sebagai berikut :
[1]. Bukalah tutup belakang monitor agar seluruh komponen at terlihat dan terjangkau oleh peralatan bengkel seperti multimeter, toolset, serta alat bantu lainnya. Berhati-hatilah dengan kondisi monitor yang terbuka ini, terutama pada saat listrik masuk pada rangkaian, sebab terdapat tegangan ekstra tinggi sebesar 16.000 volt sampai 30.000 volt yang berbahaya bagi tubuh manusia.1. Solderan pada mainboard monitor
Letaknya adalah pada bagian belakang belakang mainboard berupa solderan dan jalur-jalur yang menghubungkan antar komponen, nah kerusakan pada bagian ini mengakibatkan beberapa hal yaitu : Warna pada layar tidak stabil kadang merah kadang hijau atau yang lainya, kemudian juga bisa mengakibatkan monitor kadang mati sendiri lalu beberapa saat kemudian hidup lagi, Jika kerusakan memang terjadi pada bagian ini, maka sebelum kita membuka box monitor kita bisa mengeceknya terlebih dahulu secara manual yaitu dengan memukul monitor berulang ulang, jika monitor kembali ke kondisi semula maka sudah bisa dipastikan bahwa kerusakan pada bagian solderanya,
Untuk solusinya adalah pertama anda harus sudah mempersiapkan semua peralatan terutam obeng solder dan timah. setelah itu anda buka box komputer belakang secara perlahan lahan, pastikan bahwa kabel AC sudah tidak terhubung ke jala-jala listrik. Setelah itu keluarkan perlahan lahan mainboardnya, anda balik. Panaskan solder dan siapkan timah, pada langkah ini anda harus jeli dan teliti yaitu untuk mencari solderan yang rusak, karena perbedaan solderan mana yang rusak atau tidak adalah sangat tipis, biasanya secara fisik solderan tersebut terlihat retak disekitar kaki komponen, jika sudah menemukan solderan yang rusak segera anda perbaiki solderan tersebut dengan cara menyolder ulang solderan yang rusak tadi. Sebaiknya lakukan pemerikasaan secara merata di seluruh bagian solderan, juga anda cak PCB yang menempel di bagian belakang tabung monitor, anda cek solderanya. setelah yakin tidak ada lagi solderan yang rusak , kembalikan posisi rangkaian ketempar semula, nah anda bisa melihat perkembanganya dengan mencoba monitor tersebut.
Letaknya adalah pada bagian belakang belakang mainboard berupa solderan dan jalur-jalur yang menghubungkan antar komponen, nah kerusakan pada bagian ini mengakibatkan beberapa hal yaitu : Warna pada layar tidak stabil kadang merah kadang hijau atau yang lainya, kemudian juga bisa mengakibatkan monitor kadang mati sendiri lalu beberapa saat kemudian hidup lagi, Jika kerusakan memang terjadi pada bagian ini, maka sebelum kita membuka box monitor kita bisa mengeceknya terlebih dahulu secara manual yaitu dengan memukul monitor berulang ulang, jika monitor kembali ke kondisi semula maka sudah bisa dipastikan bahwa kerusakan pada bagian solderanya,
Untuk solusinya adalah pertama anda harus sudah mempersiapkan semua peralatan terutam obeng solder dan timah. setelah itu anda buka box komputer belakang secara perlahan lahan, pastikan bahwa kabel AC sudah tidak terhubung ke jala-jala listrik. Setelah itu keluarkan perlahan lahan mainboardnya, anda balik. Panaskan solder dan siapkan timah, pada langkah ini anda harus jeli dan teliti yaitu untuk mencari solderan yang rusak, karena perbedaan solderan mana yang rusak atau tidak adalah sangat tipis, biasanya secara fisik solderan tersebut terlihat retak disekitar kaki komponen, jika sudah menemukan solderan yang rusak segera anda perbaiki solderan tersebut dengan cara menyolder ulang solderan yang rusak tadi. Sebaiknya lakukan pemerikasaan secara merata di seluruh bagian solderan, juga anda cak PCB yang menempel di bagian belakang tabung monitor, anda cek solderanya. setelah yakin tidak ada lagi solderan yang rusak , kembalikan posisi rangkaian ketempar semula, nah anda bisa melihat perkembanganya dengan mencoba monitor tersebut.
[2]. Siapkan Multimeter untuk mengukur tegangan AC yang masuk pada rangkaian catu daya monitor, normalnya akan terukur besar 220 volt. Lanjutkan dengan mengukur tegangan DC yang di keluarkan catu daya untuk rangkaian monitor seluruhnya.Tegangan DC pada setiap monitor berbeda merk dan jenis besarnya berlainan sesuai dengan rancangan pabrik masing masing. Pergunakan skema sesuai dengan jenis monitor yang sedang di perbaiki, skema tersebut dapat anda peroleh pada kemasan buku manual lengkap ketika membeli monitor.
[3]. Ukurlah tegangan konektor pada transistor power horisontal output, umumnya sebesar 90 Volt DC pada kondisim normal. Tegangan ini menujukkan kondisi kerja pembangkit tegangan tinggi yang dapat menyalakan tabung gambar. Apabila tegangan ini turun sampai separuhnya, dapat di pastikan terdapat kerusakan pada rangkaian horisontal, gantilah dengan transistor power yang baru. Untuk mengganti transistor power yang baru sebaiknya menggunakan type yang sama persis, kecuali jika tidak memungkinkan maka dapat di ganti dengan transistor lain yang sifatnya sama dan rating tegangannya lebih tinggi.
[4]. Putarlah penggantung intensitas cahaya (brigthness) pada panel depan monitor hingga pada posisi maksimum. Lihat reaksinya pada tabung gambar, bila tidak ada perubahan periksalah rangkaian sekitar trafo tegangangan ekstra tinggi (flay back) di tempat anda (Surabaya-pasar genteng, di Jakarta-Glodok, di Bandung-Cikapundung). Pemeriksaan ini perlu di lakukan untuk mengecek apakah trafo tersebuit masih dapat membangkitkan tegangan ekstra tinggi untuk menyalakan tabung gambar.
[5]. Kerusakan dapat terjadi pada dioda tegangan tinggi yang bertugas menyearahkan sinyal horisontal menjadi tegangan DC 16.000 Volt - 30.000 Volt. Untuk menguji dioda tegangan tinggi pergunakan high voltage probe untuk multimeter yang khusus untuk keperluan pengetesan tegangan tinggi. Bandingkan perbedaan tegangan Ac yang masuk trafo dengan tegangan DC yang dikeluarkan diode , tegangan DC yang terukur pada katoda diode sekitar 16.000 Volt - 30.000 Volt. Berhati-hatilah menggunakan probe tegangan tinggi ini,sentuhan ke konduktor yang salah akan menimbulkan bunga api.
[6]. Dapat juga di periksa kapasitor yang menghubungkan trafo tegangan tinggi dengan ground. Lepaskan kapasitor ini dan ukurlah dengan multimeter, apabila ada kebocoran gantilah dengan kapasitor baru. Kapasitor yang sudah kering akan merubah nilai kapasitasnya dan berakibat berubahnya impedansi pada rangkaian.Perubahan impedansi ini akan mempengaruhi trafo tegangan ekstra tinggi yang tidak dapat menghasilkan tegangan sesuai keperluan, hal ini akan terlihat pada layar monitor yang suram, kurang terang atau pengatur brightness tidak berfungsi.
[7]. Disamping gangguan diatas, monitor tidak menampilkan gambar di sebabkan oleh kerusakan transistor power pada catu daya, FUSE putus, transistor horisontal output, kapasitor kompling output, diode tegangan tinggi, gulungan defleksi putus (terbakar), matrix RGB kehilangan masukan dan sebagainya. Pergunakan skema lengkap monitor yang menunjukkan masing-masing bagian dan periksalah secara urut mulai dari catu daya hingga menuju tabung gambar.
[8]. Setelah seluruh komponen yang mengalami kerusakan di ganti baru, hidupkan komputer untuk mencoba monitor yang baru saja di perbaiki dengan program diagnosis. Program Diagnosis yang di jalankan khusus pada menu test display dapat di jadikan pedoman untuk memperbaiki monitor komputer, seperti check-It, QAPlus, PC-Technician, JC-Bench dan sebagainya
No comments:
Post a Comment